Dengan BBM satu harga, kata dia, bisa meminimalisir ketimpangan sosial antar daerah. Untuk itu dengan kebijakan satu harga ini adanya keterjangkauan harga BBM bagi seluruh masyarakat terutama daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

Menurutnya, peresmian ini kalau dilihat pastinya akan ada peningkatan ekonomi masyarakat dan program ini juga sudah dicanangkan sejak tahun 2017 dan sudah tercatat 583 penyalur BBM satu harga termasuk di Maluku Utara.

“Kedepan pasti kita bisa penuhi target, sebab ini juga sudah sejalan dengan 3 program merah putih di Kementerian ESDM,” jelasnya.

Lebih lanjut, dengan adanya penyaluran BBM satu harga ini diharapkan kerjasama pemerintah di daerah hingga lapisan masyarakat untuk sama-sama ikut berpartisipasi dengan BBM satu harga ini.

Karena kebijakan pemerintah adalah bagi investasi yang masuk ke daerah harus melibatkan para pelaku usaha yang ada di daerah.

“Untuk kami harapkan kedepan apa yang sudah dijalankan ini ditingkatkan lagi agar lebih baik dan ini kami harap untuk kita sama-sama mengawal. Baik pemerintah daerah, stakeholder untuk terus meningkatkan BBM satu harga guna menyongsong indonesia emas pada tahun 2045 nanti,” tandasnya.