Rosfintje mengungkapkan bahwa wisudawan dan wisudawati sekolah lansia itu terdiri dari berbagai latar belakang. Mulai dari pensiunan guru, mantan bidan serta mantan pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat maupun petani.

Kabid Keluarga Sejahtera DP2KB Susyanti Lores menambahkan, dalam pembentukan sekolah Maranatha telah melalui proses penyiapan peserta didik, mengurus sekolah dan narasumber yang semuanya disebut sahabat lansia.

Kegiatan belajar mengajar Maranatha mengacu pada kurikulum yang diterbitkan oleh Indonesia ramah lansia.

Materinya meliputi pengetahuan keagamaan, kesehatan, keterampilan sosial hingga permainan.

“Di sekolah mereka bertemu teman-teman sebaya, bertukar pikiran berbagai pengalaman,” tandasnya.

Proses belajar di sekolah ini ditempuh selama 6 bulan dan setiap siswa dipantau perkembangannya. Sementara dari 25 siswa yang mengikuti proses belajar pada sekolah Maranatha Soakonora yang dinyatakan lulus dan mengikuti wisuda pada hari ini sebanyak 25 orang dan diberi gelar sarjana lansia.

Kategori wisudawati tertua, lanjut dia, yakni atas nama Almanonce Kundiman dengan usia 87 tahun, wisudawan tertua atas nama Handris Bombengo usia 85 tahun, sementara wisudawan terbaik atas nama Ermin Manumpahing.

“Semoga kedepan bisa terbentuk sekolah lansia lainya di Kabupaten Halmahera barat guna mewujudkan lansia yang smart,” pungkasnya.