Bagaimana dengan lini serang Arema? Karena kewajiban memainkan pemain U-22, Cornelli menurut saya akan kembali memainkan Salim Akbar Tuharea di sisi flank. Salim tampil cukup impresif. Kecepatannya akan berhadapan dengan pengalaman dan juga kecepatan Yance Sayuri di full back kiri Malut United. Yance adalah senjata Malut United jika melakukan counter attack cepat.
Malut United patut waspada jika Salim ditarik pada babak kedua. Arema punya Gilberto yang di pekan ke 7 bikin brace telat di kandang PSIS. Gilberto yang tampil semenjana saat bermain untuk Madura United musim lalu kini berubah jadi predator haus gol. Ia berkontribusi banyak untuk gol-gol Arema.
Di sisi flank yang lain, pergerakan Dendi Santoso akan dijinakkan oleh bek sarat pengalaman Safrudin Tahar. Sedangkan bomber utama Arema Charles Lokolingoy akan berhadapan dengan dua center bek Laskar Kie Raha – Cassio Schild dan Wahyu Prasetyo yang baru kembali dari Timnas. Duet ini terbilang solid dan jadi tembok kukuh untuk melindungi gawang Mohammad Fahri.
Dalam percakapan dengan COO Malut United Dony Nanlohy pagi tadi, Ia menyebut kondisi tim sangat kondusif. Anak-anak terlihat enjoy dan siap memberikan yang terbaik. Kemenangan atas tuan rumah PSS Sleman pada pekan ke 7 jadi motivasi tersendiri terutama bagi winger lincah Rifal Lastori. Gol tunggalnya jadi pembeda dan Lastori seperti terlahir kembali. Ia sukses merebut kepercayaan Coach Imran meski sebelumnya sempat dimainkan sebagai full back kanan.
Jika dalam kondisi terbaik, akselerasi Lastori jelas jadi ancaman bagi lini belakang Arema. Begitu juga eksplosifitas Adriano di sisi kanan Malut United. Keduanya akan jadi penopang kinerja bomber utama Malut United dalam laga ini yang menurut saya sepertinya akan kembali jadi milik Hari Nur Julianto. King Hari bermain impresif pekan lalu. Pergerakannya menarik bek lawan dan memberi banyak ruang kosong untuk Lastori dan Adriano.
Secara umum, kondisi dan obyektivitas kedua tim berada dalam posisi imbang. Yang jadi pembeda dalam laga ini adalah motivasi kedua tim untuk menang. Malut United berburu kemenangan beruntun di kandang lawan. Sementara Arema tak mau lagi dipermalukan di kandang sendiri. Bukan laga mudah untuk Malut United dan karena itu kebangkitan Arema patut diwaspadai.
Jika ingin merebut poin di Blitar, game play Imran sebaiknya bertumpu pada transisi cepat dari bertahan ke menyerang dan sebaliknya. Akurasi passing jadi kunci. Pemain tak perlu panik saat menghadapi tekanan. Kepercayaan diri dan hasrat untuk merebut kemenangan harus terlihat sepanjang laga. (*)
Tinggalkan Balasan