“Sebagai sultan, hidup saya sudah cukup. Tinggal di istana, duduk di singgasana, setiap saat dilayani bala. Tapi tidak mungkin saya tinggal diam ketika melihat kondisi masyarakat yang sengsara, melihat infrastruktur yang tidak kunjung baik, melihat birokrasi yang dipenuhi korupsi. Jika saya diam saja maka kelak di akhirat saya akan diminta pertanggungjawaban oleh Allah. Maka dari itu saya harus turun tangan sama-sama dengan masyarakat untuk selamatkan Maluku Utara,” tandasnya.