Oleh karena itu, atas nama pemerintah daerah, James menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada warga jemaat Ebenheizer dan masyarakat Desa Tuguis yang sudah bahu membahu membangun gereja.

“Atas nama pemerintah daerah, kami sangat mengapresiasi dan sangat berterimakasih kepada warga jemaat yang meskipun dengan swadaya serta bahu membahu membangun gereja yang hari ini diresmikan karena seluruh rangkaian pembangunan telah selesai,” tutur James.

Selain membantu pembangunan fisik seperti masjid dan gereja dalam mengimplementasikan Halbar Religius, James menyebutkan pemerintah daerah juga membagikan insentif kepada imam dan pendeta serta memberangkatkan umrah dan ke Jerusalem.

“Hal itu dilakukan karena kami menyadari bahwa peran imam dan pendeta sangat penting dalam membangun bangsa dan negara khususnya di dalam pembangunan mental dan spiritual, karena kalau mental dan spiritualnya baik maka Halbar akan menjadi baik,” ungkapnya.

James mengatakan, khusus anggaran yang masuk di Kecamatan Loloda juga sebesar Rp 130 miliar, karena pemerintahan JUJUR fokus pada pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan yang ada di Loloda.

Ia menguraikan, infrastruktur jalan dari Togowo, Totala dan masuk ke Tuguis merupakan program pemerintah provinsi Malut, sementara tanggung jawab Pemda Halbar dimulai dari ruas jalan Kedi menuju ke Jangailulu. Anggaran Rp 130 miliar itu difokuskan untuk penanganan gunung Opan sebesar Rp 15 miliar, jalan hotmix 14 kilometer Rp 75 miliar yang sumbernya dari APBN, sementara untuk Loloda Tengah Rp 45 miliar.

“Dan sekarang pekerjaan sudah sampai di Gamkahe menuju Baja sampai ke Jangailulu. Jadi untuk Kecamatan Loloda Selatan sampai Loloda Tengah, saat ini menjadi perhatian prioritas pemerintahan JUJUR, sebab dua kecamatan Loloda ini belum memiliki infrastruktur jalan dan jembatan yang baik untuk diakses,” tandasnya.