Sementara itu, perwakilan Ternate Kreatif Space (Inkubator Space) Zandry Aldrin menyampaikan tentang insight penting, inovasi dan strategi pemasaran untuk produk lokal, juga urgensi berjejaring dan berkolaborasi sebagai upaya membantu pengembangan dan promosi produk melalui platform kreatif dan digital.
Dalam presentasi logonya, Zandri memaparkan secara detail mengenai pemilihan bentuk, warna, tipografi, dan juga filosofi di balik logo/label yang telah didesain dan disepakati oleh tim inkubator.
“Cengkih merupakan kearifan, selain sebagai sejarah kegemilangan masa lalu. Dengan mengeksplorasi beberapa aspek penting sebelum mendesain logo minyak cengkih Hiri, saya mempertimbangkan representasi pulau Hiri, sejarah, budaya, dan kekhasan dari minyak cengkih sebagai komoditas untuk logo produk dan juga prospek minyak cengkih ke depan,” ujarnya.
“Semoga logo minyak cengkih Hiri ini menjadi wakaf Inkubator Space kepada Kelompok Tani Buku Manyeku,” harap Zandry.
Workshop ini turut disertai sesi simulasi teknik pengolahan cengkih, oleh petani KTH Buku Manyeku dan juga strategi branding, dan pemasaran yang efektif.
Para peserta mendapatkan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan narasumber dan memperoleh pengetahuan yang berguna untuk mempromosikan secara luas minyak cengkih Hiri.
Tinggalkan Balasan