“Karena ini akan menjadi beban yang akan mempengaruhi persepsi publik,” tukas Muis.
Poros Muda Partai Golkar Malut menilai gerakan demontrasi yang dilakukan oleh elemen-elemen antikorupsi Malut yang berlangsung di KPK RI Jakarta pada 29 Juli 2024 dan Kejaksaan Tinggi Malut pada 31 Juli 2024 terkait dugaan korupsi yang menyentil nama Aliong Mus akan mempengaruhi persepsi publik dalam memilih figur pemimpin.
“Karena hampir setiap saat publik Malut disajikan pemberitaan kasus hukum mantan gubernur Malut sehingga persepsi publik telah terbentuk bahwa gubernur Malut ke depan selain pro rakyat juga harus bersih dari isu korupsi,” papar Muis.
Ia mengaku Poros Muda memiliki kekhawatiran karena publik Malut membutuhkan figur-figur yang bersih dan tidak tersandera dengan masalah-masalah masa lalu. Pasalnya, latar belakang calon merupakan salah satu indikator yang mempengaruhi pemilih dalam menentukan pilihan politiknya di pilkada.
“Isu korupsi akan terus diproduksi untuk melemahkan konsolidasi pemenangan Partai Golkar,” tukasnya.
“Dengan demikian maka Poros Muda Golkar Malut memohon kepada Dewan Pimpinan Pusat agar kiranya dapat mengusung figur Sultan Tidore Husain Alting Sjah sebagai calon gubernur yang elektabilitasnya terus naik dan jauh dari isu korupsi, sehingga Partai Golkar tidak lagi menunda kemenangan di Pilgub Malut tahun 2024. Namun sebagai kader Partai Golkar, kami menghormati apapun keputusan Dewan Pimpinan Pusat nantinya,” tandas Muis.
Tinggalkan Balasan