“Harus ada saluran irigasi yang betul-betul tersalur betul sampai ke sawah sehingga meningkatkan produksi yang sebelumnya mungkin hanya satu kali panen menjadi 3 kali panen, ini yang nanti akan menjaga inflasi kita,” harapnya.

Jokowi juga menekankan agar yang menjadi kewajiban pusat kerjakan pusat dan yang menjadi kewajiban daerah dikerjakan daerah sehingga kita betul-betul fokus, sebab era sekarang adalah eranya teknologi smart, dan system utamanya berkedudukan di kabupaten, sehingga kita harus bisa mengupgrade sistem pertanian kita menjadi Smart Agriculture unggulan-unggulan yang ada di daerah kita masing-masing dan lakukan penelitian.

“Saya harap apa yang sudah kita capai agar kita terus perbaiki sehingga invlasi bisa kita jaga dan produktivitas pertanian dan perkebunan kita juga terus terjaga dengan baik,” pinta Presiden 2 periode tersebut.

Sementara Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, dalam laporanya mengatakan, bahwa inflasi yang rendah adalah faktor yang sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan kesejahteraan bagi rakyat indonesia.

Dirinya menambahkan, Bank indonesia akan terus memperkuat kebijakan dalam menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, bersinergi erat dengan pemerintah baik pusat maupun daerah dalam kondisi global yang masih bergejolak ini kebijakan moniter akan secara konsisten untuk menjaga stabilitas dengan memastikan inflasi tetap terkendali dan nilai tukar rupiah tetap stabil.

“Untuk mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan kepada perbankan diberikan penyaluran kredit pembiayaan keberbagai sektor untuk meningkatkan kapasitas perekonomian termasuk hilirisasi pertanian dan UMKM pangan,” ucap Perry.

Lanjut Perry, Bank Indonesia juga terus bersinergi dengan pemerintah pusat dan daerah dalam pengendalian inflasi melalui perluasan program gerakan nasional pengendalian inflasi pangan di seluruh 46 kantor bank indonesia di seluruh daerah guna diarahkan untuk mengamankan ketersediaan pasokan dan meningkatkan efisiensi kelancaran distribusi pangan melalui berbagai program antara lain program ketahanan komoditas pangan, kerja sama daerah, fasilitas distribusi pangan, serta digitalisasi.

Bank Indonesia, kata Perry, terus memperkuat sinergi, karena kondisi global masih belum ramah dan berbagai tantangan kedepannya perlu dihadapi dengan upaya dan sinergi yang berkelanjutan, memberi dukungan itu sangat penting untuk pengendalian inflasi kedepan khususnya untuk memetigasi resiko kenaikan harga pangan dan energi akbiat konflik geo politik global yang masih berkelanjutan.