Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan, Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah Saiful Bahri Latif mengatakan saat ini kultur pengelolaan organisasi modern, menjadikan kreativitas dan inovasi sebagai indikator kemajuannya, seperti Kabupaten Banyuwangi yang dulu terkenal sebagai daerah mistis yang termiskin di Jawa Timur, kini bisa bangkit menjadi kota maju dan diperhitungkan di kancah nasional karena inovasinya.

“Sehingga saat ini Kota Tidore Kepulauan sangat konsen dengan inovasi daerah, karena Walikota Tidore Capt, H. Ali Ibrahim dan Wakil Walikota Tidore Muhammad Sinen terus berkomitmen menjadikan inovasi sebagai indikator utama dalam RPJMD kami.” Kata Saiful

“Ketika banyak daerah menggenjot ekonominya melalui sektor pertambangan sumber daya alamnya, insya Allah kami fokus pada pengembangan tata kelola pemerintahan yang kreatif dan inovatif, karena kami meyakini, kedepan teknologi, kreativitas dan inovasi akan membawa Kota tercinta ini maju di tingkat provinsi dan di kancah nasional.” Sambung Saiful

Selain itu, Kepala Bidang Riset dan Inovasi Daerah Ramli Saraha mengatakan pemberian penghargaan ini merupakan rangkaian lomba inovasi yang dilaksanakan Pemerintah Daerah dalam beberapa tahap, dimana pada tahap pertama, penilaian secara administrasi terhadap 52 inovator yang masuk IGA Kemendagri 2023, dan yang lolos administrasi sebanyak 22 inovator.

Ramli menjelaskan, pada tahap kedua adalah pemaparan bagi ke-22 inovator untuk meraih tiket 10 besar inovasi terbaik. Dan itu dinilai oleh dewan juri dari para asisten, staf ahli termasuk Wakil Walikota Tidore dan Sekretaris Daerah Kota Tidore, dimana hasil penilaian dari Dewan Juri sangat obyektif dan transparan, yang kemudian ditetapkan pemenangnya melalui SK Walikota.

Ramli juga menambahkan, adapun pemenang 10 terbaik inovasi daerah yang menerima penghargaan hari ini adalah Rusdy Thamrin, SIP, Kepala BKPSDM (Smart Presensi), Hi. Muhammad Sjarif, S.IP, M.Si, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (Bunda Pelindung), M. Hasybi Marsaoly, S.Sos, M.Si, Sekretaris Dinas Dukcapil (Si Jola Beduk Desa), Iswan Salim, S.Sos, M.Si, Kepala Bidang Bina Pemberdayaan Desa Dinas PMD (DIGALI DESA), Nuraini Husen, S.KM, Nakes pada Puskesmas Ome (PIKORINA)

Dwisiti Nurhadjidjah, S.ST, Nakes pada Puskesmas Soasio (Si Asik),  Muhammad Akbar Wanboko, S.AP, Lurah Seli (Palifuta Is The Best), Abdurahim Lahi, SE, Lurah Folarora (AKE), Sabtu Kene, Kepala Desa Oba (Ake Leilei), dan Nurdewi Saraha, SP, Sekretaris Desa Kusu (Leyani Toma Fola).

“Pada tahap terakhir nanti, kami akan lakukan pendampingan inovasi untuk menguji kualitas dan dampaknya, pada tahun ini BAPPERIDA punya satu aksi perubahan namanya Desk Masalah Inovasi (DEMASIV) sebagai gagasan inovasi berdampak. Kami tidak berhenti pada penilaian administrasi, tetapi akan terus menggali seberapa besar manfaat dan dampak langsung terhadap pemerintah daerah dan masyarakat, Itu yang menjadi keinginan Walikota dan Wakil Walikota agar inovasi harus bermanfaat untuk banyak orang,” tandas Ramli.