Sekilas Info

Warga di Tidore Kepulauan Keluhkan Sulit Dapat Minyak Tanah

Ilustrasi kelangkaan minyak tanah. (Kabartimur)

Tandaseru -- Warga Kelurahan Payahe, Kecamatan Oba, Tidore Kepulauan, Maluku Utara, meminta Pemkot Tikep menindak pangkalan minyak tanah di kelurahan setempat. Pasalnya, warga kesulitan mendapatkan minyak tanah meski jumlah pangkalan lebih dari satu.

"Kita menduga adanya penyimpangan dalam penyaluran BBM jenis mita, karena minyak subsidi ini baru sehari sampai di pangkalan, tapi baru beberapa jam kemudian sudah habis tersalurkan. Bahkan tiga kepala keluarga hanya diberikan jatah minyak 10 liter," kata salah satu warga yang tidak mau dipublikasikan namanya, Senin (26/2/2024).

Ia menjelaskan, harusnya setiap kepala keluarga dijatahi 35 liter. Namun yang diberikan hanya 10 liter per kepala keluarga.

"Jangan-jangan sebagian dijual keluar dengan harga di atas harga eceran tertinggi (HET)," ujarnya.

Hal yang sama dikeluhkan warga lain berinisial S. Ia bilang, jumlah pangkalan yang tersedia di Kelurahan Payahe kurang lebih empat pangkalan, namun warga setempat sulit mendapatkan jatah mita. Padahal BBM subsidi itu diperuntukkan bagi masyarakat setempat.

"Pemilik pangkalan saat ditanyakan selalu beralasan stok minyak yang diterima dari agen sangat terbatas sehingga dalam pembagian juga berkurang. Setahu kami, minyak subsidi yang disuplai dari Pertamina ke agen dan disalurkan ke masyarakat itu sudah sesuai dengan jumlah kepala keluarga, kenapa bisa jadi begini?" kata S mempertanyakan.

Selanjutnya 1 2 3
Penulis: Yasim Mujair
Editor: Ika Fuji Rahayu