Ibu rumah tangga yang suaminya bekerja di salah satu perusahaan tambang nikel di Halmahera Timur ini mengaku bahwa kebutuhan gizi anaknya selalu dia penuhi, begitu pula sejak masih dalam kandungan.
Anaknya itu pun selalu rutin dia bawa ke Posyandu untuk mendapat pemeriksaan kesehatan. Setiap ke Posyandu, para ibu-ibu yang membawa bayinya selalu dingatkan mengenai pemenuhan gizi anak.
Hanya saja, Dewlin mengeluhkan tentang tidak adanya tenaga dokter anak di kecamatan. Hal itu membuat banyak orang tua di wilayah lingkar tambang ini terpaksa harus menyiapkan biaya yang lebih besar karena harus merujuk anaknya ke rumah sakit di daerah lain.

Seperti yang pernah Dewlin alami ketika anaknya Deifa sakit. Karena takut sakitnya makin parah, dan dokter yang menangani pasien hanyalah dokter umum membuat Dewlin harus membawa anakya berobat ke Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara.
“Torang punya permintaan kalau boleh di sini ada dokter anak, biar nanti tiga bulan sekali ganti yang penting ada dokter anak menetap di Puskesmas,” ucap Dewlin berharap.
Menurut Dewlin, RSUD Halmahera Timur yang berada di Kota Maba memang ada dokter anak. Hanya saja mereka memilih berobat ke luar daerah karena khawatir akan diminta rujuk.
Tinggalkan Balasan