Ia juga berterima kasih kepada manajemen dan semua staf pelatih yang selama ini bekerja sama dengan ikhlas dan saling membesarkan.
“Hasil semalam wajar kita sikapi dengan kegembiraan tapi itu hanya sesaat. Hari ini kita mulai latihan lagi dan fokus berjuang untuk dapat yang terbaik,” tegas pelatih terbaik bulan Desember ini.
Komitmen Imran memajukan sepak bola di Maluku dan Maluku Utara adalah alasan paling besar saat memilih melatih Malut United dibanding banyak tawaran dari tim lain.
Penghargaan kedua diberikan Liga Indonesia kepada penyerang sayap Frets Listanto Butuan. Prajurit Kostrad kelahiran Jailolo, Halmahera Barat, ini dinilai memberikan kontribusi penting dalam mengangkat performa Malut United. Sejak meninggalkan Persib Bandung dan membela Malut United, statistik Frets terbilang cemerlang. Ia menyumbang dua gol dan lima assist.
Ia memutuskan pulang memperkuat Malut United karena ingin memajukan sepak bola di tanah kelahirannya. Frets rela meninggalkan Persib yang punya nama besar.
Penampilannya konsisten di sisi sayap Malut United. Karena itu, ia nyaris bermain penuh sejak putaran kedua hingga empat pertandingan di babak 12 besar.
“Saya bersyukur bisa berjuang bersama tim ini. Penghargaan sebagai pemain terbaik bulan Desember ada karena dukungan dan kerja sama semua pemain di lapangan,” ucap Frets.
Ia berjanji akan latihan lebih fokus agar dua bisa tampil maksimal di dua pertandingan sisa.
Tinggalkan Balasan