Aucky menjelaskan beberapa aspek penting dalam perannya sebagai seorang dokter yang telah mendalami kultur embrio selama 37 tahun. Ia memulai penjelasannya dengan membahas evaluasi genetik yang telah dilakukan dalam beberapa tahun terakhir.

“Evaluasi genetik memberikan hasil yang cukup menggembirakan. Kami dapat menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan atau keberhasilan dalam perawatan reproduksi,” ungkapnya.

Ia juga menekankan pentingnya mengkomunikasikan hasil evaluasi genetik kepada pasien seringkali, ungkap Aucky, pasien enggan untuk memeriksakan diri karena takut hasilnya.

”Namun, kami berusaha memberikan penjelasan yang komprehensif dan mengarahkan pasien pada langkah-langkah yang dapat diambil untuk meningkatkan peluang keberhasilan,” lanjutnya.

Pada bagian kedua presentasinya, dr. Aucky membahas teknologi terbaru dalam kultur embrio. Pihaknya akan menerapkan teknologi baru, termasuk time-lapse tail, yang memungkinkan pemantauan embrio secara langsung dari tahap pertama hingga tahap kelima tanpa interupsi.

Namun, Aucky menambahkan bahwa penerapan teknologi ini memerlukan tambahan pembiayaan dan ketaatan terhadap prosedur yang telah ditentukan. Terkait dengan kultur embrio, Aucky juga menyampaikan bahwa keberhasilan mencapai 50 persen berkat upaya tim medis.

“Pemahaman dan penggunaan teknologi ini sangat membantu dalam memperoleh hasil positif untuk pasien,” tandasnya.