“Hidrolik juga sudah rusak, rem rusak, mobil sudah tidak normal lagi karena kondisi sudah lama,” ungkap Eros.
Alhasil, mobil Hino 300 ini paling jauh beroperasi sampai ke Kecamatan Morotai Timur dan Morotai Selatan Barat saja.
“Paling jauh Sangowo dan Wayabula. Itu juga tong paksa, bodi mobil sudah karatan terus hidrolik dengan kapasitas 200 kilogram sudah tidak fungsi,” terangnya.
Eros bersama rekannya mengaku sejak 2017 telah diusulkan ke dinas terkait soal perlengkapan safety. Hanya saja belum direalisasikan.
“Tong so usul alat safety, helm, sampai sepatu, sarung tangan sejak kerja 2017 tapi tidak ada alat safety, hanya janji pengadaan saja,” ujarnya.
“Jadi sering kehabisan bensin di jalan tiap hari, jadi mobil terkadang kase tinggal di jalan,” sambung Eros.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sity Maruapey yang dikonfirmasi terpisah belum merespon hingga berita ini ditayangkan.
Tinggalkan Balasan