Tandaseru — Pemerintah Provinsi Maluku Utara dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) menandatangani dokumen Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS), Kamis (30/11) di Kota Sofifi.
Penandatangan ini dilakukan oleh Ketua DPRD Kuntu Daud, Wakil Ketua Rahmi Husen dan Muhammad Abusama. Sementara dari pihak Pemprov Maluku Utara diwakili Sekretaris Daerah Samsuddin Abdul Kadir, yang dikuasakan oleh Gubernur Abdul Gani Kasuba karena alasan kesehatan.
Samsuddin dalam sambutannya menyatakan, bahwa secara umum kesepakatan terkait KUA PPAS yang meliputi Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan, menjadi dasar penyusunan APBD Tahun 2024.
“Pendapatan Daerah tahun 2024 dirancang senilai Rp 4 triliun lebih, yang terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) ditargetkan Rp 1 triliun lebih, Pendapatan Transfer ditargetkan Rp 2,6 triliun lebih, terdiri dari Dana Alokasi Umum (DAU) Rp 1,3 triliun lebih sudah termasuk DAU Peruntukan Rp 273 miliar lebih. Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak sebesar Rp 758 milyar lebih, dan Dana Alokasi Khusus sebesar Rp 554 miliar lebih,” ujar Samsuddin.
Sejalan dengan Pendapatan Daerah, kata Samsuddin, Pemprov Maluku Utara juga merancang Belanja Daerah tahun 2024 sebesar Rp 4,2 Triliun lebih yang terdiri dari Belanja Operasi, Belanja Modal, Belanja Tak Terduga dan Belanja Transfer.
“Untuk Belanja Operasi dialokasikan sebesar 2,6 Triliun lebih, yang dipersiapkan untuk belanja pegawai, belanja barang dan jasa, belanja bunga, dan belanja hibah,” ungkapnya.
Ia menambahkan, untuk Belanja Modal dialokasikan sebesar Rp 1,2 Triliun lebih, yang difokuskan pada pembangunan lanjutan infrastruktur guna meningkatkan keterhubungan antar wilayah serta percepatan pembangunan Ibu Kota Sofifi, dan bantuan-bantuan kebutuhan sesuai aspirasi masyarakat yang dapat diintervensi sesuai dengan kemampuan anggaran.
“Selain itu, belanja tak terduga dialokasikan sebesar Rp 35 miliar, dan untuk komponen belanja yang terakhir, yaitu Belanja Transfer ke Kabupaten dan Kota dialokasikan sebesar Rp 300 miliar,” katanya.
Tinggalkan Balasan