Lalu belanja hibah untuk keperluan Pilkada tahun 2024 sebesar Rp 32.845.899.900. Angka ini naik cukup tinggi dikarenakan pembiayaan untuk Pilkada serentak, belanja bantuan sosial sebesar Rp 10.290.637.000 naik dari tahun sebelumnya, belanja modal tanah sebesar Rp 2.500.000.000 turun 5 persen, belanja modal peralatan dan mesin Rp 10.921.066.354 turun 64 persen dari tahun sebelumnya.
Belanja modal gedung dan bangunan Rp 105.553.665.293 juga turun 24 persen dari tahun sebelumnya, belanja modal jalan, jaringan dan irigasi sebesar Rp 143.306.376.000, belanja modal aset tetap lainnya Rp 385.000.000 turun 72 persen dari tahun sebelumnya, belanja tidak terduga senilai Rp 2.500.000.000 juga turun 40 persen dan belanja transfer ke desa Rp 115.480.400.301 naik 2 persen dari tahun sebelumnya.
Dari anggaran tersebut yang dipaparkan, Suriyani mengakui agak sedikit berat pada tahun anggaran 2024 nanti. Pasalnya harus mengikuti dan menyesuaikan dengan kegiatan pusat, yang mana dihadapkan dengan Pilkada serentak 2024.
“Ini yang menguras anggaran daerah cukup tinggi, selain target pencapaian RPJMD di daerah, juga RPJMN harus tercapai dan hari ini anggaran pada semua OPD sudah sangat ketat dan maksimal. Untuk itu kami berharap kerja sama dan pengertian baik dari semua elemen,” pungkas Ketua TAPD ini.
Tinggalkan Balasan