Aris pun khawatir, jika pencemaran ini terus terjadi tanpa tertangani secara khusus maka Teluk Buli itu akan mengalami kekosongan biota.
“Jadi tidak ada lagi yang bisa hidup apalagi mau melakukan reproduksi, itu tidak ada,” kata dia.
Kekhawatirannya itu, lanjut Aris, mulai terlihat ketika dalam riset itu dia sempat mewawancarai sejumlah nelayan bagan yang mengaku hasil tangkapannya menurun drastis. Biasanya sebelum masuk perusahaan tambang, sehari nelayan bisa menangkap sampai 1 ton ikan teri. Kini, bahkan 100 kilogram saja sulit didapat. Padahal, hasil tidak memuaskan itu diperoleh saat fase penangkapan yang cukup produktif, karena bulan dalam kondisi mati atau biasa disebut bulan gelap.
“Nah ini salah satu indikator bahwa pencemaran itu sudah terjadi, dan penurunan populasi ikan di sana itu terancam punah,” timpal dia.
Apalagi kata dia, pulau-pulau kecil di Teluk Buli sebagian besarnya sudah diberi izin pertambangan nikel. Seperti Pulau Mabuli, Pulau Gee, dan Pulau Pakal. Dampak sedimentasi di sekitar pulau-pulau kecil itu sudah melebar ke laut menyebabkan areal penangkapan atau fishing ground pada saat hauling atau penarikan jaring bagan, yang didapat nelayan justru kebanyakan adalah lumpur.
“Kualitas air ini kan merupakan habitat dari ikan yang seharusnya menjadi sumber mata pencarian nelayan, dan sebagai sumber pangan protein untuk masyarakat itu kan sudah tidak lagi,” cetus dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanahan dan Lingkungan Hidup (DPLH) Kabupaten Halmahera Timur, Harjon Gafur tidak menampik adanya perubahan kondisi lingkungan di perairan Teluk Buli akibat dari pertambangan nikel.
Indikasi itu kata dia, dapat dilihat secara kasat mata di kawasan pesisir Teluk Buli, terutama pada setiap muara sungai. Rona air laut terlihat keruh kecokelatan karena tingginya sedimentasi.
“Saya juga sudah diinformasikan oleh beberapa kelompok nelayan, bahwasanya ada mereka punya alat tangkap (jaring) bagan itu bercampur sedimen,” ungkap Harjon saat ditemui di Kantor Bupati Halmahera Timur, Rabu (11/10).
Tinggalkan Balasan