“Permasalahan tim ini adalah pengambilan keputusan. Timing kapan bola harus dioper kapan harus ditembakkan ke gawang lawan,” ucapnya.
Di babak I, Malut United hanya melepaskan 3 tembakan dengan 2 on target yang menjadi gol. Sedangkan PSKC hanya melepaskan satu tembakan dan mencapai sasaran.
“Permainan di babak II menjadi catatan bagi kami. Pertahanan tim terlalu dalam sehingga PSKC berhasil menguasai permainan dan banyak menekan kami,” kata Imran.
Ya, di babak II, PSKC punya sekitar 14 peluang dan 6 di antaranya mencapai target. Penyelamatan kiper Malut United, Aldhila Ray Redondo ikut menjadi faktor kegagalan PSKC memperkecil ketinggalan.
Tuan rumah hanya memiliki 2 peluang di paruh II dan satu tembakan melengkung Finky Pasamba dari luar kotak penalti di pengujung laga (90+3′) ke pojok kanan gawang PSKC memperbesar keunggulan Laskar Kie Raha.
Namun, di babak II, dua pemain asing Malut United harus keluar pertandingan akibat cedera.
Tinggalkan Balasan