“Di sini kami menegaskan bahwa yang membedakan ketika masuk di rumah ibadah umat Islam dengan umat yang lain adalah soal adab. Cara memakai pakaian, dan lain-lain. Ada esensi dari kesakralan rumah ibadah yaitu pada etika atau nilai yang dianut,” tegasnya.

Fahmi menambahkan, semua orang sepakat bahwa kawasan Masjid Baiturrahman adalah kawasan wisata religi. Akan tetapi pemaknaan soal apa yang dimaksud dengan kawasan wisata religi bukan pada objek bangunan saja yang berdiri kokoh, namun juga penguatan nilai-nilai dan agama.

ICMI pun mengeluarkan empat tuntutan sikap. Pertama, copot Ketua BTM karena dianggap lalai dan tidak becus mengurus Masjid Baiturrahman.

Kedua, evaluasi pengurus BTM karena sudah berafiliasi dengan partai politik (caleg dan tim sukses 2024) sehingga dianggap tidak lagi mengurus umat. Padahal selama ini mereka digaji oleh daerah.

Ketiga, mengutuk keras pemandu yang membiarkan para turis masuk ke masjid dengan pakaian terbuka.

Keempat, ICMI Morotai akan melakukan konsolidasi besar-besaran dengan seluruh umat Islam Pulau Morotai (aksi turun jalan) jika hal tersebut dibiarkan.