Sementara Kepala DLHKP Sula lewat Kabid Kebersihan Hamid Kaunar menyampaikan FTW saat ini sudah masuk Kharisma Event Nusantara (KEN) sehingga pihaknya akan terus melakukan pengawasan di sekitar lingkungan Pantai Tanjung Waka agar tidak ada lagi pedagang yang membakar sampah.

“Kita pantau ibu-ibu di sini sampah-sampahnya dibakar. Kalau di daerah wisata seperti ini tidak boleh karena terjadi polusi. Nah kita upayakan pelatihan ini agar masyarakat bisa tahu dan hindari pembakaran sampah di lingkungan FTW,” jelasnya.

Hamid juga meminta masyarakat setempat diberdayakan ke depannya sehingga ada asas manfaat di kehidupan sehari-hari.

“Kita juga minta agar bagaimana ini bisa dikembangkan. Daripada dibakar mendingan dibuat pupuk kompos dan dimanfaatkan untuk menanam sayur-sayuran di kebun warga yang tidak terlalu jauh dari tempat di mana mereka berjualan,” pungkasnya.