Tandaseru — Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Maluku Utara menggelar media briefing Torang Pe APBN edisi Oktober 2023 dengan isu tematik regional “Reviu Ketimpangan Fiskal Horizontal Antardaerah di Maluku Utara”. Kegiatan ini berlangsung di Aula Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Maluku Utara, Senin (30/10).
Kegiatan dihadiri seluruh perwakilan instansi vertikal Kementerian Keuangan serta media lokal di Provinsi Maluku Utara. Acara diawali dengan pemaparan oleh Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Maluku Utara, Tunas Agung Jiwa Brata, terkait kondisi perekonomian Indonesia dan kinerja APBN hingga Bulan September 2023.
Tunas Agung menjelaskan, memasuki bulan September 2023, tekanan dan ketidakpastian pada perekonomian global masih tinggi. Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur global masih berada di zona kontraksi sejalan dengan harga minyak dunia yang meningkat di tengah fluktuasi harga komoditas.
Selain itu, potensi dampak El Nino terhadap inflasi perlu diwaspadai. Meskipun demikian, hingga September 2023 aktivitas ekonomi terjaga baik, mulai dari tingkat inflasi di level 3,34% (yoy), neraca perdagangan tetap surplus diiringi dengan kinerja APBN di bulan September 2023 terjaga positif.
Selanjutnya, ia menyampaikan kinerja perekonomian Maluku Utara, di mana pertumbuhan ekonomi Maluku Utara masih yang tertinggi dengan industri pertambangan dan penggalian tetap menggeliat di tengah harga komoditas dan permintaan global yang fluktuatif sejalan dengan inflasi yang relatif masih cukup tinggi sehingga harga beras perlu dinormalisasi.
“Laju PDRB pada Kuartal II Tahun 2023 tumbuh kuat sebesar 23,89% (yoy), dengan laju inflasi September 2023 tercatat sebesar 3,34% (yoy),” jelas Tunas Agung.
Dari sisi neraca perdagangan, surplus neraca perdagangan masih terus berlanjut dan berada pada angka USD 547,41 juta untuk September 2023 dengan komoditas ekspor penyumbang devisa terbesar berupa ferronickel.
Tinggalkan Balasan