Keempat, bahwa GaMa harus memastikan identitas sebagai pasangan anti korupsi dengan tidak memberi hadiah atau janji baik uang maupun sembako kepada rakyat agar memilih GaMa. Rakyat tidak menghendaki GaMa berhutang kepada bandar politik, kelompok oligarki yang akan menyandera GaMa.
Kelima, bahwa seluruh relawan, simpatisan, rekan juang politik GaMa harus bergotong royong membantu PDIP, PPP, Hanura, dan Perindo untuk memenangi Pileg minimal 51% dari total kursi DPR RI. Sebab jika GaMa memenangi Pilpres, maka harus didukung kekuatan legislatif, sehingga tercipta stabilitas politik di parlemen agar program GaMa berjalan dengan baik.
Keenam, bahwa GaMa harus berorientasi pada upaya merebut dan membujuk hati rakyat melalui penyampaian ide, gagasan, dan program politik yang riil, sederhana, dan masuk akal. Rakyat membutuhkan pemimpin yang jujur, terbuka, apa adanya, yang menunjukkan kemampuan membuktikan kata sama dengan laku.
Ketujuh, bahwa rakyat membutuhkan komitmen dari GaMa untuk tidak melibatkan putra, putri, menantu, cucu dan keluarga dalam urusan pemerintahan dan politik jika rakyat memberi amanah sebagai presiden dan wakil presiden 2024. Komitmen tersebut sebagai wujud konkrit dari kesungguhan membangun pemerintahan yang bebas dari KKN dan politik dinasti.
Kedelapan, bahwa kelompok penyandang disabilitas sebagai kelompok yang selalu mengalami peminggiran dan diskriminasi oleh pemerintah dan masyarakat baik struktural maupun kultural. Keberpihakan terhadap penyandang disabilitas masih sebatas make up, maka GaMa Centre secara konkrit meminta GaMa membentuk Kementerian Perlindungan, Pemberdayaan Penyandang Disabilitas. Sehingga seluruh program aksi pemerintah terkait penyandang disabilitas ditangani kementerian tersebut.
GaMa Centre sebagai rekan juang politik (bukan relawan) akan terus berjuang bersama GaMa untuk memenangkan rakyat di Pemilu 2024. (*)
Tinggalkan Balasan