“Kesamaan adat, budaya, bahkan bahasa menunjukkan kita lahir dari satu rahim yang sama, yakni Fagogoru. Inshaa Allah melalui wadah ini lebih mempererat dan mempertegas hubungan kekerabatan yang telah dibangun leluhur kita sebelumnya,” ucapnya.

Sekretaris Steering Committee Mubes Munadi Kilkoda menambahkan, mubes ini adalah momentum self determination orang Fagogoru terhadap eksistensinya di Maluku Utara. Apalagi dengan potensi sumber daya alamnya yang berkontribusi terhadap pembangunan negeri.

“Tapi kenyataannya orang Fagogoru tidak menikmati sepenuhnya buah pembangunan itu. Ketertinggalan infrastruktur, angka kemiskinan yang tinggi. Sehingga lewat momentum mubes ini kita ingin ada semacam gugatan orang Fagogoru terhadap republik dan pemerintah, kenapa situasi kita seperti ini sementara sumber daya kita dikeruk habis. Itu target besar kita,” paparnya.

Mubes nanti, kata Munadi, akan melahirkan rekomendasi melalui simposium yang menghadirkan tokoh-tokoh berkompeten untuk bicara. Mereka bakal mengulas kontribusi Fagogoru dalam aspek sejarah maupun pembangunan ekonomi.

“Simposium ini diharapkan akan melahirkan pokok-pokok pikiran yang kita sebut sebagai gugatan orang Fagogoru terhadap republik ini,” tandas Anggota DPRD Halteng ini.