“Nanti akan hadir pula sesepuh, komponen kepemudaan dan pelajar Fagogoru yang ada di berbagai kota di Maluku Utara maupun dari luar seperti Jakarta dan Ambon,” ujarnya.
Tema yang diangkat, kata Ahlan, tak lepas dari kondisi tiga wilayah besar Fagogoru yang kaya sumber daya alam namun dari sisi infrastruktur dan SDM masih tertinggal. Industri pertambangan di Haltim dan Halteng, serta industri perkebunan kelapa sawit di Gane tak lantas membuat ketiga daerah itu maju dan sejahtera.
“Karena itu sebagai anak negeri kami ada kegelisahan bagaimana nasib negeri kami ke depan. Karena itu isu-isu besar terkait lingkungan, tenaga kerja, dampak industri pertambangan terhadap negeri kami akan dibahas dalam mubes,” terangnya.
Ahlan bilang, Mubes Fagogoru ini akan menegaskan sikap Fagogoru dalam menentukan masa depan bangsa Indonesia. Mengingat industri nikel dunia salah satunya berpusat di HaltengHalteng namun tak seiring dengan kondisi masyarakat di sana.
“Bayangkan, pertumbuhan ekonomi Halteng tahun lalu di atas 100 persen, tapi tidak sejalan dengan kondisi kami di sana. Inilah yang akan dibahas dalam mubes, jadi tidak hanya normatif memilih pengurus,” pungkasnya.
Sementara Ketua Bidang Organisasi Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa Indonesia Fagogoru Abd Rahim Odeyani memaparkan, dalam mubes kali ini keluarga besar Fagogoru ingin melibatkan seluruh stakeholders dan eksponen Fagogoru. Fagogoru, kata dia, adalah wadah kekeluargaan yang nantinya akan melahirkan berbagai macam keputusan yang akan disampaikan steering committee.
Tinggalkan Balasan