Ketua Tim Penggerak PKK Kota Ternate, Marliza M Tauhid dalam kesempatan itu menambahkan, Rasai Kota di Ternate ini mengambil tajuk “Rasai Kota Perempuan dan Rempah,”.

Sebab itu pula, sisi kearifan lokal Kota Ternate sebagai Kota Rempah ditonjolkan dalam Rasai Kota ini.

“Pertemuan istri wali kota se-Indonesia ini akan menjadi momentum yang baik. Selain itu, terciptanya akselerasi ajang budaya, kuliner, pariwisata, dan UMKM,” jelas Marliza.

Marliza bilang, Rasai Kota ini merupakan momen bertukar gagasan, serta mencari jaringan yang lebih luas dalam upaya penguatan dan penggerak sektor, baik sarana, program, dan potensi. Sekaligus membangun kemitraan yang strategis di masing-masing daerah untuk mendorong pembangunan daerah dan mendukung program kepala daerah.

Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Bogor Yane Ardian Bima menyebutkan, sebagai istri wali kota dan dikukuhkan sebagai istri kepala daerah harus bertanggung jawab di tengah segala hal keterbatasannya.

Meski begitu, istri dari Bima Arya, Wali Kota Bogor sekaligus Ketua APEKSI ini tak menampik, ada juga istri wali kota yang kurang aktif mengambil peran.

“Sebagian istri wali kota ada yang aktif dan ada yang tidak, maka tentunya ketika mendukung suami jadi wali kota dengan sederet jabatan, perlu tanggung jawab dan harus tetap bekerja,” kata dia.