Perbaikan taman Pantai Falajawa dengan masa pekerjaan selama 3 bulan itu mencakup batas taman dengan jalan hingga ke bibir talut.

 

“Saya berharap mungkin teman-teman di lapangan dalam hal ini yang bertanggung jawab yakni DLH untuk intens melakukan pengawasan di lapangan untuk pekerjaan ini betul-betul terlaksana secara baik,” harap dia.

 

Seperti halnya taman Pantai Falajawa, lanjut Rizal, taman Nukila pun mendapat perbaikan full. Mulai dari anjungan sampai dengan sculpture nama taman yang ada di bagian depan. Ada juga perbaikan fasilitas permainan anak-anak, serta fasilitas pendukung lain seperti kamar mandi dan tempat makan.

 

Sejumlah perbaikan dan penataan itu, kata Rizal, adalah upaya pemerintah daerah dalam menjawab kebutuhan masyarakat yang kini lebih banyak memanfaatkan ruang publik sebagai ruang interaksi. Di samping itu, ruang publik yang baik dan nyaman pun memiliki nilai edukasi.

 

“Harapan saya ketika semua fasilitas publik ini kita selesaikan, mohon sama-sama kita menjaganya, karena lagi-lagi mau sebagus apapun, mau sekuat apapun font yang kita buat sekarang ini tetapi kalau tidak sama-sama kita menjaga maka dia juga bisa rusak,” harap dia.

 

Fokus perbaikan dan penataan ruang publik ini lanjut Rizal, juga akan dilanjutkan pada titik yang lain dalam tahun anggaran 2024 mendatang. Seperti halnya di wilayah selatan Ternate, mulai dari pelabuhan semut Mangga Dua hingga Pasar Kota Baru.

 

Lapak dagangan aneka kuliner di sepanjang kawasan tersebut, sudah dibuatkan perencanaannya untuk dibenahi agar tidak terlihat kumuh sekaligus konsepnya mengangkat kearifan lokal Ternate.

 

Jumlah lapak dan aktivitas yang ada di kawasan ini, ungkap Rizal, akan tetap sama tidak berkurang namun struktur bangunan lapaknya akan diubah.

 

“Jadi di situ dia pakai katu (atap rumbia), pakai katu dengan material bangunan tidak pakai tenda-tenda besi tetapi pakai bambu.  Setengah deker pakai tela merah,” jelas dia.