Sementara Marga Taufiq menyatakan, dirinya adalah seorang yang fanatik sepak bola bahkan sebelum ditunjuk sebagai penasehat klub. Ketika masih aktif berdinas, ia pernah menjadi Wakil Manajer PS Kostrad.
“Juara Angkatan Darat, dan kami TC di Sawangan. Kemudian saat saya Komandan Kodim di Palopo, saya Manajer Gaspa dan waktu itu lawan berat kami adalah Persiter. Ketika diajak owner bergabung, saya jadi ingat kalau menjadi manajer itu tidak gampang,” tuturnya.
Sepak bola, kata Marga, adalah rohnya orang Indonesia. Ia juga melihat Malut sebagai bagian dari kampungnya sendiri.
“Itulah sebabnya saya terlibat (sebagai penasehat) Malut United,” tandasnya.
Tinggalkan Balasan