Tugu yang dirancang dengan simbolisasi kenari menjadi pembeda bagi masyarakat di Desa Sebelei. Samiun bilang, tugu kenari ini berisikan 11 buah kenari yang menyimbolkan tentang kedatangan orang Minang pertama kali di Maluku Utara.

“Konon katanya bahwa nama Sebelei itu sendiri adalah penyebutan dalam bahasa Minang sabakle yang artinya angka 11. Konon pada waktu orang Minang menginjakkan kaki di Desa Sebelei, di situ hanya terdapat 10 rumah penduduk. Dan mereka meminta izin untuk membangun satu buah rumah dan hidup di tengah-tengah masyarakat itu, dan selanjutnya mereka menyebut kampung 11 (artinya terdapat 11 rumah) dengan penyebut sabakle, yang kemudian dituturkan oleh penduduk setempat dengan sebutan Sebelei,” paparnya.

“Maka dari itu, pembuatan tugu kenari yang dilakukan secara bersama-sama antara mahasiswa kubermas dengan masyarakat Sebelei akan menjadi kenangan terindah serta menepis stigma tentang desa ini,” tandas Samiun.