Tandaseru — Pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) kian menyeluruh hingga ke berbagai sektor kehidupan. Salah satunya, termasuk dalam hal pelayanan publik.

Dalam kegiatan Indonesia Digital Conference (IDC) 2023 yang digelar Asosiasi Media Siber
Indonesia (AMSI) di Hotel El Royale, Bandung, Jawa Barat, beberapa panelis menjelaskan mengenai pemanfaatan AI untuk pelayanan publik. Sesi ini dipandu Gaib Maruto Sigit (Pemimpin Redaksi MNC Trijaya) dengan menghadirkan panelis Luky Djani (CEO Pemilu.AI), Davyn Sudirdjo (Founder Masa AI), Yugie Nugraha (Head of AI Solution, Feedloop), dan Ayu Purwarianti (Kepala Pusat AI ITB).

Dalam hal Pemilu, CEO pemilu.ai Luky Djani menjelaskan, perkembangan teknologi
memungkinkan partai politik dan calon anggota legislatif (caleg) untuk memanfaatkan teknologi AI untuk membantu dan menunjang dalam proses kampanye Pemilu.

Platform ini, kata Luky, bisa membantu caleg dalam mengenal konstituennya dan wilayah
daerah pemilihannya. Ia mengatakan, pemilu di Indonesia merupakan Pemilu yang unik,
kompetitif tapi juga sekaligus Pemilu yang rumit dan kompleks.

“Tidak semua caleg bisa dan mampu menyewa konsultan politik. Jadi kami membuat para
konsultan politik secara digital. Para caleg itu bisa memiliki konsultan politik personal dalam
versi digital, sehingga mereka terbantu dalam kampanyenya,” kata Lucky.

Dia menjelaskan, dalam pemilu.ai ini menggabungkan sekitar 120 set data yang tersedia di publik seperti data-data kementerian, BPS, pemilu dan data-data politik lainnya, yang kemudian digabungkan ke dalam sistem dan mesin pemilu.ai.