Tandaseru — Anggota Komisi III DPRD Maluku Utara Diane Sumendap kesal setelah mengetahui pekerjaan jalan dan jembatan ruas Payahe-Dehepodo senilai Rp 17 miliar baru terealisasi 10 persen.

“Ada beberapa paket yang masuk kategori kontak kritis. Dimana defisiensi diatas

persen,” ujar Diane saat ditemui usai rapat dengar pendapat (RDP) Komisi III dengan konsultan pengawasan, Sabtu (29/8).

Diane mempertanyakan, bagaimana bisa pihak rekanan mengejar target penyelesaian progres hingga 100 persen pada Desember 2023, sementara masa kerja tersisa hanya 4 bulan.

“Yang per hari ini progres capaiannya baru 10 persen itu saya berkeyakinan bahwa mereka tidak akan capai 100 persen,” ungkapnya.

Menurutnya, ada sekitar 5 paket proyek multiyears yang hingga hari ini progres pekerjaannya belum mencapai 50 persen. Meski begitu, ia mengaku jika progres di lapangan sewaktu-waktu dapat berubah terutama paket pekerjaan yang mengandung bailey.

“Ada beberapa yang bailey-nya sudah dipesan, ada yang sudah sampai di lokasi, dan sebagian masih di kapal. Ini progresnya belum kita masukan, sehingga kalau kita hitung lagi maka progresnya akan naik,” katanya.

Berikut daftar proyek multiyears dengan progres dibawa 50 persen: