Kami berharap Tuan dengan kebeningan hati dan kebijaksaan datanglah ke Kementerian terkait mintakan cabutlah izin PT Priven Lestari. Arogansi dan keras kepala perusahaan akhir-akhir ini akan memicu konflik sosial berkepanjangan. Karena hanya inilah ruang orang Buli yang tersisa, inilah nafas terakhir orang Buli.
Tuan, biarlah kawasan belakang Buli itu milik generasi mendatang. Biarlah Gunung Wato-wato menghembuskan nafas hidupnya untuk anak-anak orang Buli dan mereka yang mencari nafkah di sini. Biarlah pepohonan-hijau, kicau burung dan bening sungai menemani anak-cucu kita sepanjang zaman.
Tuan, biarlah gunung dan lembah Wato-wato mengalirkan sungai-sungai jernihnya untuk mewudhuhi anak cucu kita. (*)
Tinggalkan Balasan