Di lini pertahanan, dua kiper Zainudin dan Zulkifli kadang tampil bergantian. Gawang BWS dilindungi oleh trio center bek yang rutin tampil. Ada Andri Ibo yang punya pengalaman nasional, legiun asing Zana Saluf Diarra dan bek muda potensial M. Jenar Hamdain. Komposisi ini kadang berubah jadi empat bek sejajar jika Choach Chandra memainkan Adhi Hamisi.
Meski begitu, lini pertahanan BWS belum sepenuhnya solid. Tujuh gol yang bersarang ke gawang mereka bukan statistik yang bagus untuk sebuah turnamen. Choach Chandra pasti sudah memikirkan strategi untuk memperbaiki situasi ini mengingat Poram punya lini serang yang sudah bikin delapan gol selama GOT tahun ini.
Poram juga meski waspada karena BWS punya produktifitas gol yang sangat tinggi dengan dua belas gol selama turnamen. Ini capaian gol tertinggi dari semua tim yang ikut GOT 2023. Pencetak gol utama mereka ada pada sosok Silvio Escobar Benitez. Bomber kalahiran Paraguay ini sudah bikin enam gol. Ia berpeluang menjadi top skor turnamen. Keunggulan Silvio ada pada penempatan posisi dan penyelesaian akhir yang berkelas dan terarah terutama tandukan kepalanya.

Selain Silvio dan Boateng, gol BWS juga ikut disumbang oleh Hajrin Salasa – sayap cepat yang bermain reguler bersama Ajuan A. Rahman di lini depan BWS. Choach Chandra juga masih punya super sub yang sudah bikin satu gol pada diri Saharudin Irwan.
Dengan statistik dan komposisi pemain kedua tim, sekali lagi pertandingan semifinal sore ini menurut saya akan berlangsung dalam tempo tinggi. Kedua tim akan bermain terbuka dan saling jual beli serangan. Siapa yang memenangkan perang di lini tengah sangat mungkin akan keluar sebagai pemenang.
Selain open play, gol penentu bisa jadi lahir dari bola mati. Entah corner kick atau set up tendangan bebas. BWS dan Poram punya pemain berkelas untuk eksekusi bola mati. Detail-detail kecil yang bermula dari kesalahan yang tak perlu di area pertahanan juga bisa jadi bencana.
Tinggalkan Balasan