Tandaseru — Ikatan Solidaritas Sopir Angkutan Penumpang (ISSAP) Kota Ternate, Maluku Utara, dengan tegas menyatakan penolakan terhadap kehadiran perusahaan layanan transportasi berbasis online, Grab dan inDrive.
Ketua ISSAP Kota Ternate Muhammad Ely mengungkapkan, penolakan itu menyusul banyaknya keluhan sopir angkot dari seluruh trayek yang mengalami penurunan pendapatan.
Menurut dia, Grab dan inDrive dengan segala kelebihan faslilitas kendaraan maupun tarifnya yang lebih murah dibanding angkot, membuat lebih banyak penumpang memilih jasa trasportasi ini.
“Memang dampak sangat besar kepada mereka (sopir) pada saat mencari nafkah untuk anak istri mereka,” jelas pria yang akrab disapa Amat ini, Senin (22/5).
Lanjut dia, menjadi pertanyaan juga, dari mana acuan penetapan tarif yang dipakai oleh kedua jasa transportasi darat ini.
Pasalnya, angkot saja tarifnya ditetapkan Pemerintah Kota Ternate lewat Dinas Perhubungan (Dishub). Itupun masih harus ada persetujuan DPRD jika ada perubahan tarif.
Tinggalkan Balasan