Sutopo bilang, saat ini pihaknya masih meminta koreksi besaran retribusi pemakaian Sport Hall Marimoi ke Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BP2RD) Kota Ternate. Sebab, hitungan dari biaya sewa fasilitas Sport Hall Marimoi yakni Rp 5 juta per kompetisi dinilai terlalu kecil.
“Bayangkan kalau ada kompetisi pertandingan atau dipakai dalam satu tahap terus misalnya berlangsung dua bulan Rp 5 juta kan terlalu kecil,” ungkapnya.
Pemakaian berbayar, lanjut dia, juga berlaku bagi seluruh cabang olahraga (cabor) maupun Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Ternate. Untuk itu, Dispora pun berencana akan membicarakan hal ini dengan seluruh cabor dan KONI mengenai ketentuan pembayaran. Terutama bagi cabor dari karate-do, tenis meja, basket dan voli yang fasilitasnya akan dilengkapi juga pada tahun anggaran 2023 ini.
Tinggalkan Balasan