Program ini, sambung dia, ia berharap berkelanjutan selama 1.000 hari ke depan untuk mengiringi 1.000 hari usia kehidupan awal mulai dari ibu hamil, ibu menyusui sampai anak.

“Kategori ikan yang akan kami lakukan dalam pengantaran yaitu ikan-ikan segar yang berlimpah di sini seperti ikan cakalang, ikan baby tuna, ikan layan,” bebernya.

Menurutnya, langkah yang dilakukan ini lantaran penjualan ikan yang dilakukan pelaku usaha ke masyarakat lebih mahal ketika pelaku usaha ambil ikan di nelayan.

Selain itu, warga juga diberikan akses membeli ikan segar dengan harga murah lewat pasar keliling.

“Jadi kan sebenarnya harga ikan di Morotai itu murah. Padahal ikan di Morotai begitu melimpah tapi toh harga ikan mahal sekali begitu, yang kasih mahal siapa? Tentu bukan pemerintah, tapi yang kasih mahal itu pelaku-pelaku usaha perikanan, di mana dari nelayan dia terima Rp 10 ribu per kilo, ketika dia jual di pasar sudah lain harganya di atas dari Rp 30-40 ribu,” timpalnya.