“Karena kita tahu persis cuaca sangat ekstrem, jadi untuk menambah waktu itu harus ada data dari BMKG yang disampaikan oleh pihak rekanan,” ujarnya.
“Seperti Goin – Kedi, karena curah hujan yang tinggi, kemudian material yang diambil itu di Ngawet jaraknya agak jauh, tetapi dengan komposisi pekerjaan sekarang kemungkin bisa dihotmix pada pertengahan Februari,” sambung Abubakar.
Mantan Kadis PUPR Pulau Morotai ini juga menyampaikan, hotmix akan dilakukan namun sebelumnya dilakukan pemilihan titik-titik rawan agar tidak mengganggu hotmix secara keseluruhan.
“Karena kemarin kita sudah mencoba untuk aspal di Kedi 2 sampai 3 hari dan jalannya rusak kembali, karena mobil muatan material itu sangat berat 15 ton. Kita mencoba bangun dengan skema-skema khusus agar jalan tidak rusak,” terangnya.
Ia juga mencontohkan, misalnya masa kontrak 240 hari, ternyata dalam masa kontrak itu curah hujannya 3 bulan maka diberikan kesempatan untuk diselesaikan.
Tinggalkan Balasan