Janji yang belum dipenuhi Tauhid ini, bagi masyarakat Hiri kata Wawan, merupakan model politik anggaran yang tidak memiliki keberpihakan terhadap janji politik maupun terhadap tuntutan dasar masyarakat.

Ironisnya sambung dia, Pemkot Ternate seperti lebih memprioritaskan proyek pembangunan multiyears meski bukan tuntutan masyarakat. Seperti Plaza Gamalama Modern dan rencana pembangunan RSUD Kota Ternate. Berbeda dengan Pelabuhan Hiri yang jelas-jelas menjadi tuntutan seluruh masyarakat Hiri sejak tahun 2012.

“Pelabuhan Hiri itu bukan saran pemerintah, tetapi an sich disarankan oleh masyarakat Hiri bertahun-tahun. Tetapi beberapa item pembangunan di Kota Ternate itu tidak diminta oleh masyarakat tapi dibuat oleh pemerintah kota,” timpal Wawan.

Wawan juga mengkritisi terkait tidak transparansinya Pemkot Ternate dalam hal keterbukaan informasi, data penganggaran maupun perencanaan pembangunan.