Selain sesuai spesifikasi, lanjut dia, pekerjaan pembangunan jalan yang menelan anggaran kurang lebih senilai Rp2 miliar itu sudah sesuai dengan metode pelaksanaannya, karena selalu dikontrol Dinas PUPR maupun pengawas proyek.
“Saya saja sendiri dua minggu lalu ke lapangan dan melihat langsung. Nah pengawas itu mereka stay di sana. Jadi masih tetap on the track lah katakanlah begitu,” timpalnya.
Kalau yang dipermasalahkan adalah soal mutu material yang dipakai dalam pekerjaan jalan tersebut, menurut dia, hal tersebut harus bisa dibuktikan secara ilmiah yakni melalui uji laboratorium.
Tinggalkan Balasan