Sedangkan untuk korban perlu pendampingan psikologis supaya tidak mengalami trauma atas apa yang dialaminya.

“Secara pribadi saya berikan apresiasi untuk DP3A Provinsi Maluku Utara yang telah melaksanakan sosialisasi sekaligus psikoedukasi untuk penanganan dan pencegahan kekerasan terhadap perempuan di 4 kampus Unkhair, UMMU, STKIP dan IAIN Ternate,” akunya.

Namun kiranya, lanjut Syaiful, disarankan ke DP3A dan khususnya DP3A Kota Ternate untuk bisa menginisiasi tim relawan anti bullying dan kekerasan untuk membentuk satgas di jenjang pemeriksaan SD, SMP dan SMA.

“Saya merasa Satgas tersebut sangat bermanfaat dan membantu kerja-kerja DP3A Provinsi Maluku Utara. Inshaa Allah HIMPSI Malut pun akan siap dan bersedia untuk menjadi tim relawan untuk psikoedukasi tentang cegah kekerasan di SD, SMP dan SMA,” tandasnya.