Sementara, lokasi yang paling sedikit kandungan mikroplastiknya adalah di Kelurahan Kampung Makassar Timur yakni sebanyak 88 partikel dalam 100 liter air.

Untuk jenis mikroplastik yang paling banyak ditemukan dalam penelitian ini, lanjut dia, adalah jenis fiber, sedangkan ada juga jenis lainnya seperti fragmen, filamen dan foam.

Sampah plastik tersebut merupakan kemasan bekas minuman ringan dan yang paling banyak ditemukan adalah produk dari Mayora untuk merk Le Minerale, Danone untuk merk Aqua, Coca-cola, Fanta, Sprite, Teh Gelas, maupun kemasan plastik produk dari Unilever, Indofood dan Wings.

“Seharusnya botol-botol plastik ini bisa didaur ulang dan bisa dicegah masuk ke perairan, dibutuhkan upaya dari pemerintah kota untuk menahan masuknya sampah botol plastik ke perairan,” kata Rakib.

Cemaran mikroplastik ini pun berdampak pada sejumlah jenis ikan karang di perairan Ternate.