Suguhan sirih pinang pada peminangan, sirih pelambang lelaki, pinang pelambang perempuan. Saat peminangan, bila terjadi kesepakatan, maka suguhan siri pinang diterima dengan cara mengunyahnya dengan kapur putih dan sari kunyahan menjadi merah. Ini dibahasa kegadisan pada malam pengantin. Maknanya permintaan pada peminang oleh si penyuguh saat meminang.
Pada ungkapan bahasa: “Bubaso se rasai”. Bubaso berarti perasaan laki-laki sedangkan Rasai yang berarti perasaan perempuan. “Bubaso se rasai” ialah ikatan rasa laki-laki dan perempuan yang terungkap dalam bentuk kalimat bahasa sastra dengan pengertian filosofis: perpaduan antara kedua perasaan, bagaikan burung elang dengan satu tubuh dan satu hati memiliki dua kepala. Kedua perasaan ini bermakna bahasa adat yang dalam ungkapan sastra tersebut “Dalil Moro” atau “Dalil Leluhur” berikut ini:
Ino fo Makati niyinga Mari kita bertimbang rasa
Doka gosora se balawa Seperti pala dan fuli
Om doro yo mamote Masak bersama gugut bersama
Fo magogoru fo madodara Saling membina kasih dan sayang.
Makna sastranya ialah bahwa dalam kehidupan bermasyarakat, kita perlu menjaga kestabilan perasaan dalan kerukunan kasih dan sayang lelaki dan perempuan (masyarakat). (*)
Tinggalkan Balasan