Tandaseru — Pernyataan Syamsul Rizal Hasdy yang bernada rasis terhadap warga Suku Sangir di Wilayah Oba, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, menuai tanggapan tokoh masyarakat Oba, Muhammad Djabir Taha.
Djabir mengaku kaget begitu menonton video viral pernyataan bernada rasis yang dilontarkan Syamsul saat acara silaturahmi bersama masyarakat Kelurahan Mareku, Kota Tidore Kepulauan, Jumat (23/9).
“Memang kita sangat kaget, sangat terkejut mendengar informasi tersebut. Mestinya tidak sepantasnya seorang publik figur menyampaikan dengan kata-kata seperti itu,” kata Djabir, Sabtu (24/9).
Djabir menjelaskan, Wilayah Oba merupakan sentral ekonomi di Kota Tidore Kepulauan yang memiliki keberagaman suku dan etnis, sangat menjunjung tinggi rasa saling menghargai antara satu sama lain.
Olehnya itu, tudingan Syamsul tentang Oba sebagai tempat yang identik dengan mabuk-mabukan tidak dapat dibenarkan.
“Kepada Pak Syamsul Rizal kedepan nanti kalau mau menyampaikan sesuatu terkait dengan Oba, Pak Syamsul harus banyak turun ke Oba, biar tahu kondisi Oba dan tahu karakter masyarakat Oba seperti apa, agar menyampaikan sesuatu tidak lagi menyakiti perasaan kami,” pesan Djabir.
Sebagai publik figur di Oba, Djabir juga berharap kepada seluruh masyarakat Oba agar dapat menerima permohonan maafnya Syamsul Rizal.
“Saya selaku pribadi juga tidak sepenuhnya menyalahkan Syamsul, akan tetapi saya menitip pesan kedepannya, dimana pun tempatnya dalam menyampaikan sesuatu harus berfikir dampaknya,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan