Tandaseru — Syamsul Rizal Hasdy akhirnya menyampaikan permohonan maaf atas tudingan terhadap dirinya yang disebut telah membuat pernyataan bernada rasis terhadap warga Suku Sangir di Wilayah Oba, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara.
“Sekali lagi saya sampaikan permohonan maaf ini, dan semoga perbedaan pandang ini menjadi sebuah kekuatan untuk kita solid dan terus bersatu membangun Oba yang lebih baik dan maju kedepan. Amin,” tulis Syamsul dalam keterangan persnya kepada tandaseru.com, Sabtu (24/9).
Selain permohonan maaf, Syamsul juga menyampaikan klarifikasinya terhadap tudingan miring tersebut.
Menurut Syamsul, statemen dalam pidatonya saat acara silaturahmi di Kelurahan Mareku, Kota Tidore Kepulauan pada Jumat (23/9) malam, itu bukan dalam arti negatif tetapi adalah sebuah motivasi dalam niat dan tujuan membangun Tidore dan Oba kedepan.
“Membangun Tidore dan Oba saya ibaratkan seperti membangun Mekah dan Jeddah adalah bagaimana memposisikan Oba sebagai kota yang kedepan harus dibangun mengikuti perkembangan zaman, yang modern dan plural. Jadi semua infrastrukur modern sesuai tuntutan zaman yang tidak bisa bangun di Tidore harus bangun di Oba sebagai penyangga perekonomian Kota Tidore Kepulauan,” jelas dia.
Tinggalkan Balasan