Tandaseru — Mulutmu harimaumu, pepatah ini mungkin layak dialamatkan pada Syamsul Rizal Hasdy.
Betapa tidak, Syamsul yang diketahui ingin mencalonkan diri sebagai Wali Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, pada tahun 2024 mendatang itu, menyatakan beberapa penggal kalimat bernada rasis terhadap warga Suku Sangir yang ada di wilayah Oba, Kota Tidore Kepulauan.
Mirisnya, pernyataan kontroversi itu Syamsul sampaikan secara terbuka pada acara silaturahmi bersama masyarakat Kelurahan Mareku, Kota Tidore Kepulauan, Jumat (23/9) malam.
Alih-alih mengkampanyekan rencana programnya sebagai bakal calon wali kota, dalam video berdurasi 2,05 menit itu Syamsul malah menyelipkan beberapa kalimat yang terkesan melecehkan warga Sangir yang ada di Wilayah Oba.
Rekaman video tersebut pun sontak viral di jagad maya, seperti di Facebook maupun grup WhatsApp.
“Jadi kalau mau kaco (kacau), mau keto (mabuk) dan lain-lain, di Oba. Mau kaco mau keto dan lain-lain jangan di Tidore pak, jangan di Tidore Bu, di Oba. Di sini (Tidore) negeri para auliya di sini negeri tarekat, di sini negeri adab, jangan kotori, kalau mau kotori sana di Sanger Sanger sana, di Oba sana,” terang Syamsul dengan nada lantang sebagaimana dikutip dari video yang beredar.
Meski terkesan mendiskriminasi warga Suku Sangir, namun pernyataan Syamsul ini turut menuai kecaman warga Oba.
Ilham Barakati, salah seorang pemuda Oba menyatakan, pernyataan Syamsul sangat melukai hati, tidak hanya bagi warga Suku Sangir tapi juga terhadap warga di Wilayah Oba pada umumnya.
Menurut Ilham, memang wilayah daratan Oba didiami oleh warga dari berbagai latar belakang suku. Namun, wilayah Oba juga bagian dari wilayah kekuasaan Kesultanan Tidore.
“Jadi pernyataan ini kami menganggap dia semacam membuat gaduh pada kepentingan-kepentingannya kedepan, tapi torang (kami) tidak melihat itu sebagai bagian dari kepentingan politik, hanya saja sakit hati, tersinggung terhadap kata dan kalimat yang dia tafsirkan kepada torang seperti itu,” terang Ilham kepada tandaseru.com, Sabtu (24/9).
Lanjut Ilham, pernyataan rasis yang dilontarkan Syamsul ini, oleh sejumlah rekan-rekannya sesama pemuda Oba kini sedang dibahas dan tidak menutup kemungkinan bakal mereka laporkan ke pihak polisi sebagai tindakan pidana.
“Teman-teman di Oba sementara kita mau buat LP (Laporan Polisi) tapi teman-teman sekarang mau konsolidasi terkait hal ini,” cetus dia.
Tinggalkan Balasan