Tandaseru — Ratusan mahasiswa gabungan IAIN Ternate, FKIP Universitas Khairun, STKIP Kie Raha, dan Universitas Muhammadiyah Maluku Utara menggelar aksi lanjutan penolakan kenaikan harga BBM, Senin (19/9).

Aksi Aliansi Mahasiswa Menggugat itu dipusatkan di depan kampus FKIP Unkhair. Akibat aksi itu, jalan utama menuju Bandara Baabullah mengalami pemblokiran.

“Kita sepakat (usung isu) referendum Maluku Utara. Isu itu kami sengaja publis karena berbagai macam kajian sebelum terbentuk bangsa ini, Maluku Utara sudah membentuk bangsa lebih dahulu dan Maluku Utara memiliki potensi sumber daya alam yang cukup berpengaruh. Kiranya pemerintah pusat lebih memperhatikan soal masyarakat di Maluku Utara,” tegas Ketua BEM Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unkhair Amarfan Rasid.

Massa aksi lain menjelaskan pada tahun-tahun sebelumnya masyarakat Indonesia dihadapkan dengan wabah yang menghancurkan perekonomian rakyat.

“Sudah seharusnya pemerintah melihat hal itu. Mungkin pemerintah saat ini sedang menutup mata dan telinganya, sehingga membuat suatu kesalahan yang tidak objektif. Kenaikan harga BBM akan berdampak pada seluruh elemen masyarakat di Indonesia mulai dari buruh, tani, nelayan, tukang ojek dan juga elemen masyarakat lainnya,” jelasnya.