Mengutip salah satu artikel ditulis Prabu Yudianto, ia berpandangan mahasiswa mengamen dan jualan bunga. Budaya dana usaha (Danus) yang berangsur kuno ini masih saja dilakukan dan mentalitas “uang mudah” dengan mengamen dan jualan di perempatan jalan ini benar-benar memuakkan.
Perkara jualan bunga, mereka merebut ruang usaha orang lain yang jelas lebih membutuhkan daripada para mahasiswa. Namun, dengan semangat berapi-api mereka tetap berjualan tanpa ada rasa sesal.
Mahasiswa masih punya banyak privilege untuk mendanai kegiatan mereka. Mulai dari berjualan jasa atau barang, membuat webinar berbayar.
Kesimpulan:
Mahasiswa dituntut untuk memaksimalkan kemampuan kreativitas agar tidak berjualan di bawah lampu lalu lintas. Sebab, mahasiswa diakui memiliki intelektualitas lebih.
Sumber:
http://mojok.co/Mahasiswa Mengamen buat Danus Itu Bunuh Rezeki Orang Lain. Akses pada 17 September 2022.
Tinggalkan Balasan