Tandaseru — Tindakan represif yang dilakukan oknum polisi saat aksi penolakan kenaikan harga BBM di Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, disorot Pemuda Muhammadiyah.

Ketua Pemuda Muhammadiyah Morotai Ali Akbar Djaguna mendesak Kapolda mencopot Kapolres AKBP Agung Reza Pratidina lantaran dinilai gagal mengendalikan pasukannya.

“Penanganan aksi dengan melakukan penembakan gas airmata seharusnya dilihat sikonnya juga, sehingga jangan saat di lingkungan masyarakat lalu serta merta melakukan penembakan gas tersebut. Karena ini bisa mengakibatkan anak yang baru lahir atau orang-orang tua yang sakit asma atau penyakit lainnya yang bisa membahayakan mereka,” ujar Akbar, Selasa (13/9).

Ia menyentil penembakam gas airmata yang menyebabkan dua siswa MTs jatuh pingsan.

“Ini menandakan model penanganan penembakan gas air mata juga dilakukan secara brutal tanpa memperhitungkan aspek kemanusiaan yang lain,” kata Akbar.