Album Kacaubung bergenre balada, rock and roll, serta blues.
“Mengingat kasus pembunuhan yang terjadi di Hutan Halmahera akibat rakusnya investor asing mereka mengkambinghitamkan orang suku dalam itu sendiri sehingga mereka dipenjarakan, dituduh pembunuh, berlanggeng-langgeng antara korporat dan pejabat daerah,” papar Djafar.
“Melegitimasi atas nama kemakmuran negara dengan corak kekayaan di Hutan Halmahera, sultan-sultan, bobato-bobato pun ikut serta dalam penghancuran hutan dan alam dengan alibi membuka lapangan pekerjaan. Jangan jual budaya untuk kekayaan hierarki plus oligarki semata,” tegasnya.
Ia bilang, lagu-lagu Kacaubung dalam album O’Hongana ini bercerita tentang geopolitik dan ekologi, perampasan ruang hidup, tanah, dan terancamnya hutan alam atas nama pertumbuhan ekonomi di daerah.
“Dan orang suku dalam menjadi tumbal penggusuran demi perluasan lahan dan hidup mereka terancam oleh korporat tambang yang masif dan rakus,” tandasnya.
Tinggalkan Balasan