“Selain itu, kami memohon ke depan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak untuk menghadirkan anak-anak putus sekolah untuk diperkenalkan robot sekaligus diajarkan desain dan perancangan robot untuk mereka. Lebih khusus lagi yang biasa isap lem itu tujuannya untuk mengalihkan pikiran mereka ke arah yang produktif. Anak-anak ini bukan ikut lomba tetapi tim robot Aikom mengajarkan mereka,” tandasnya.