Tandaseru — Penanganan kasus dugaan korupsi anggaran Hari Olahraga Nasional (Haornas) tahun 2018 di Kota Ternate, Maluku Utara, terus menimbulkan gejolak publik. Pasca Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Sukarjan Hirto ditahan sebagai tersangka, masyarakat adat di Ternate tak tinggal diam.
Senin ( 1/8) pagi, Aliansi Pemuda dan Masyarakat Adat (APMA) Kota Ternate melakukan aksi di depan kantor wali kota. Pekan lalu, mereka juga berunjuk rasa di depan kantor kejari, mendesak penetapan Wali Kota M Tauhid Soleman sebagai tersangka.
Dalam aksi terbarunya, APMA meminta Kejari secepatnya menetapkan Tauhid sebagai tersangka. Mereka juga mendesak Wali Kota tidak sembunyi tangan dari kasus ini.
“Beberapa hari yang lalu mantan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sukarjan Hirto ditetapkan sebagai tersangka. Sukarjan saat ini ditahan di Rumah Tahanan Kelas IIB Kota Ternate setelah Kejaksaan Negeri Kota Ternate melakukan pengembangan hingga menetapkan Direktur Utama CV NK selaku tim kreatif Haornas berinisial YC sebagai tersangka. Kini, YC telah mendekam di Rutan Wanita Ternate. Penahanan YC dan Sukarjan terkait kasus dugaan korupsi belanja sewa generator, belanja sewa sound system, dan belanja sewa perlengkapan dan peralatan lainnya, dalam kegiatan HAORNAS 2018 yang diselenggarakan di Ternate,” papar Koordinator Aksi Hasrilla Tari dalam aksi tersebut.
Ia menjabarkan, kegiatan Haornas dianggarkan lewat APBD Ternate sebesar Rp 2,8 miliar dan APBN Rp 2,5 miliar. Belakangan, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Maluku Utara melakukan audit.
Tinggalkan Balasan